KOMDEWA

  • Faceblog Evolutions

    Efek cube

  • Faceblog Evolutions

    Efek cuberandom

  • Faceblog Evolutions

    Efek block

  • Faceblog Evolutions

    Efek cubestop

  • Faceblog Evolutions

    Efek cubehide

  • Faceblog Evolutions

    Efek cube size

  • Faceblog Evolutions

    Efek horisontal

  • Faceblog Evolutions

    Efek showbars

  • Faceblog Evolutions

    Efek showbarsrandom

  • Faceblog Evolutions

    Efek tube

  • Faceblog Evolutions

    Efek fade

  • Faceblog Evolutions

    Efek fadefour

  • Faceblog Evolutions

    Efek paralell

  • Faceblog Evolutions

    Efek blind

  • Faceblog Evolutions

    Efek blindheight

  • Faceblog Evolutions

    Efek blindwidth

  • Faceblog Evolutions

    Efek directionTop

  • Faceblog Evolutions

    Efek directionBottom

  • Faceblog Evolutions

    Efek directionRight

  • Faceblog Evolutions

    Efek directionLeft

  • Faceblog Evolutions

    Efek cubeStopRandom

  • Faceblog Evolutions

    Efek cubeSpread

Powered by Blogger.

Apakah "Paradigma" itu?

“Pemerintah yang baik ialah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak, bukan berorientasi kepada sekelompok kecil tuan-tuan besar yang hidup di gedung bertingkat dilingkungi kaca seperti permen dalam peles.” 
-Mahbub Junaidi-




Paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Khun, seorang ahli fisika teoritik, dalam bukunya “The Struktur Of Scientific Revolution”, yang dipopulerkan oleh Robert Friederichs (The Sociologi Of Sociology;1970), Lodhal dan Cardon (1972), Effrat (1972), dan Philips (1973). Sementara Khun sendiri, seperti ditulis Ritzer (1980) tidak mendefinisikan secara jelas pengertian paradigma. Bahkan menggunakan kata paradigma dalam 21 konteks yang berbeda. Namun dari 21 pengertian tersebut oleh Masterman diklasifikasikan dalam tiga pengertian paradigma, sebagai berikut :
 
1. Paradigma metafisik yang mengacu pada sesuatu yang menjadi pusat kajian ilmuwan.
2. Paradigma Sosiologi yang mengacu pada suatu kebiasaan sosial masyarakat atau penemuan teori yang diterima secara umum.
3. Paradigma Konstrak sebagai sesuatu yang mendasari bangunan konsep dalam lingkup tertentu, misalnya paradigma pembangunan, paradigma pergerakan dll.

Masterman sendiri merumuskan paradigma sebagai “pandangan mendasar dari suatu ilmu yang menjadi pokok persoalan yang dipelajari (a fundamental image a dicipline has of its subject matter). Sedangkan George Ritzer mengartikan paradigma sebagai apa yang harus dipelajari, persoalan-persoalan apa yang mesti dipelajari, bagaimana seharusnya menjawabnya, serta seperangkat aturan tafsir sosial dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut. 

Maka, jika dirumuskan secara sederhana sesungguhnya paradigma adalah “How to see the Word” atau bisa dibilang sebuah kaca mata untuk melihat, memaknai, menafsirkan masyarakat atau realitas sosial. Tafsir sosial ini kemudian menurunkan respon sosial yang memandu arah pergerakan. Realitas sosial yang terselebung seperti halnya karang kasar yang saling mengapit ikan-ikan kecil merupakan kecapan mahasiswa ideal pada masa ini. Ideal untuk mewujudkan cita-cita bersama serta menerapkan khittah-nya.

Salah satu Paradigma yang dipakai oleh sosiolog merupakan Paradigma Fakta Sosial. Dalam paradigma fakta sosial terdapat sesuatu di luar diri kita yang mampu memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu agar dapat berperilaku sesuai dengan apa yang ada di luar diri kita itu. Jadi, perilaku seseorang dapat dikontrol. Contohnya : Nilai-nilai, Norma-norma, dan Produk Hukum PMII lainnya ^_^. 

Dukung tulisan ini dengan support dari kalian bat, sahabat bisa menambahkan tulisan kalian tentang "Paradigma" di kotak komentar. Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamit Thoriq. Wassalamualaikum. :)

1 comments:

LPNU Kota Pasuruan said...

aseeekkkkkk

Post a Comment